
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu, menegaskan bahwa Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20, baik secara virtual maupun fisik. Acara tersebut rencananya akan digelar di Bali pada akhir tahun ini.
Duta Besar menegaskan bahwa rencana presiden Rusia tidak akan terhambat oleh boikot dari negara-negara Barat.
“Presiden Putin akan menghadiri KTT secara langsung atau virtual. Banyak faktor yang berperan, acara ini masih jauh dari. Kami punya banyak waktu untuk memikirkan [pilihan kami],” kata Dubes pada konferensi pers pada 8 Juni di Jakarta.
Vorobieva mengatakan keputusan untuk memboikot atau keluar selama kehadiran Putin terserah pada perwakilan masing-masing negara. Namun dia memastikan tidak mengganggu substansi pembahasan forum G20.
Perang di Ukraina menimbulkan dinamika di forum G20. Negara-negara Barat mengusulkan kepada Indonesia sebagai presiden G20 tahun ini untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT Bali, setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
Contoh boikot terhadap Rusia juga terjadi di tingkat kementerian selama Pertemuan Menteri Keuangan di Washington D.C. pada bulan April ketika Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan negara-negara G7 seperti Kanada dan Inggris, keluar sementara perwakilan Rusia berbicara.
Indonesia sebagai presidensi G20 telah berkali-kali menyatakan sikap netralnya terhadap konflik Ukraina dan telah mengundang Rusia atas dasar preseden prosedural.