Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar melakukan suntik vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Gampong Miruek Taman, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Sabtu, 23 Juli 2022.
Berdasarkan laporan, petugas berhasil menyuntik 35 ekor lembu pada gampong tersebut. Selain melakukan vaksinasi, petugas juga menyemprot cairan disinfektan di sejumlah kandang lembu di Gampong Miruek Taman.
Baca juga :
Alhamdulillah, Ternak Yang Sembuh Dari PMK Kian Meningkat di Aceh Besar
Penyemprotan ini dilakukan dalam rangka mencegah hewan-hewan ternak yang masih sehat terhindar dari penyakit.

Baca juga :
Pemuda Aceh Besar Akan Berlaga di Kejuaraan Panjat Tebing Internasional
Pemerintah Aceh Besar, seperti dikutip dari laman resmi, terus melakukan langkah-langkah melawan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak. Sebanyak 7.104 ekor ternak diantaranya sapi dan kerbau sempat terindikasi PKM berdasarkan gejala teknis.
“Kita pernah mencapai angka 7 lebih yang terindikasi berdasarkan gejala teknis PMK, upaya pemulihan dan pencegahan terus kita galakkan, ” kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar SP di Kota Jantho, 22 Juli 2022.
Baca juga :
FPTI Provinsi Aceh Gelar Kompetisi Panjat Tebing
Sebagai langkah antisipasi dan pemulihan hewan terjangkit, Dinas Pertanian Aceh Besar bersama petugas terkait terus aktif mensosialisasikan dan melakukan disinfektan guna penanganan PMK. “Berkat dukungan semua pihak, termasuk Muspika, petugas kesehatan hewan, dokter hewan, dan stakeholder lainnya, angka kesembuhan terus meningkat,” terang Jakfar SP.
Ditargetkan, dalam beberapa hari ini, angka kesembuhan semakin tinggi dan signifikan hingga mencapai 75%.
Jakfar menambahkan, sesuai data dari petugas di lapangan, ternak yang terindikasi PMK berdasarkan gejala klinis tersebar pada 20 kecamatan dan 341 gampong di Aceh Besar mencapai 7.104 ekor ternak, yang didominasi sapi, dan hanya sebagian kecil menyerang ternak kerbau.
Kasus pertama PMK di Aceh Besar dialami peternak di Kecamatan Lhoknga pada 20 Mei 2022. Begitu mendapat informasi tersebut, petugas dari Dinas Pertanian Aceh Besar dan unsur terkait segera mencarikan solusi dan penanganan untuk membantu peternak.