Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka, dikabarkan kabur ke Maladewa, pada Selasa malam, 12 Juli 2022, naik pesawat Angkatan Udara Sri Lanka, seperti dilansir Associated Press.
Menurut sumber Reuters di pemerintahan Sri Lanka, ia membenarkan kabar pelarian Rajapaksa tersebut. Rencananya, Rabu ini diadakan peralihan kekuasaan dari Rajapaksa ke ketua parlemen, setelah demonstran menguasai istana kepresidenan dan rumah perdana menteri.
Baca juga :
Gotabaya Rajapaksa Tunjuk Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai Penjabat Presiden Sri Lanka
Sumber pemerintah mengatakan Rajapaksa telah meninggalkan negara itu tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden pada hari Rabu untuk memberi jalan bagi pemerintah persatuan, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan perdana menteri pada hari Sabtu menuntut penggulingan mereka.
Presiden belum terlihat di depan umum sejak Jumat. Parlemen akan memilih penggantinya pada 20 Juli.
Baca juga :
Kalau Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka Tidak Mundur, Pendemo Ancam Aksi Yang Lebih Besar
Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan perdana menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik negara berpenduduk 22 juta itu selama bertahun-tahun dan sebagian besar warga Sri Lanka menyalahkan mereka atas masalah saat ini.
Ekonomi yang bergantung pada pariwisata sangat terpukul oleh pandemi COVID-19 dan penurunan pengiriman uang dari luar negeri Sri Lanka, sementara larangan pupuk kimia merusak hasil pertanian. Larangan itu kemudian dibatalkan.
Pada Selasa siang, Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya mencoba kabur namun petugas imigrasi Bandara Kolombo menolak melayaninya sehingga pelarian batal.