Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bank Indonesia Kembangkan QRIS Khusus Santri Pesantren

Guna mempermudah para santri di pondok pesantren melakukan transaksi keuangan, Bank Indonesia (BI) berencana mengembangkan penggunaan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) melalui sistem face recognition atau pengenalan wajah.

Baca juga :

Transaksi Digital Meroket, BI : Kiamat Uang Kertas Makin Nyata

Rencana ini dilakukan mengingat para santri tidak boleh menggunakan telepon genggam atau handphone saat berada di dalam pondok pesantren. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta saat berbicara pada Side Event G20 bertajuk ‘Digital Finance to Support Financial Inclusion‘, Sabtu (16/7/22).

“Pengenalan wajah pada QRIS bertujuan untuk mempermudah aktivitas para santri dan santriwati di pesantren,” sebut Filianingsih.

Nantinya, para santri hanya perlu memindai wajahnya melalui sistem akan langsung menghubungkan dengan data rekening yang dimiliki santri, dan otomatis akan memotong uang dimiliki santri di rekening sesuai dengan jumlah yang akan dibayarkan.

Baca juga :

Tanda Kiamat Uang Kertas, Transaksi ATM Berkurang

“Kita tahu bahwa pesantren mereka tidak mengizinkan Ustadz, santri untuk membawa handphone,” jelasnya.

Adapun face recognition merupakan teknologi yang dapat mengidentifikasi biometrik wajah secara real time dengan mengambil fitur-fitur wajah.

Rencana penggunaan fitur pembayaran ini sudah masuk dalam tahap uji coba dan BI juga sudah bekerja sama dengan lembaga bank dan nonbank. Kendati demikian belum dapat dipastikan kapan penerapannya mulai dilaksanakan.

BI mengungkapkan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, BI Fast dan QRIS akan terus diperluas melalui edukasi dan kampanye melalui dengan kementerian/lembaga lain. Bahkan di tahun ini BI bersama Kementerian Perdagangan akan menargetkan 250 lebih pasar tradisional menggunakan QRIS.

Leave a comment