Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mahfud MD : “Kerajaan” Ferdy Sambo di Polri Ditakuti Jenderal Bintang 3

Adanya kerajaan hingga klaster di tubuh Polri dalam pembunuhan Brigadir J diungkapkan oleh Mahfud MD. Kerajaan itu disebut Mahfud MD semakin besar dan ditakuti kelompok lain. Bahkan, ada Jenderal Bintang tiga yang disebut takut dengan Ferdy Sambo.

Saat berbicara dalam acara Youtube Akbar Faizal (Akbar Faizal Uncensored), Mahfud MD menjelaskan secara gamblang betapa besar kekuasaan Irjen Sambo di Polri.

Baca juga :

Komnas HAM Duga Ada Eksekutor Lain Dalam Kasus Ferdy Sambo

Mulanya, Mahfud MD mengatakan ada tiga klaster dalam pembunuhan Brigadir J dengan tersangka utama Ferdy Sambo. Klaster pembunuhan pertama yaitu yang merencanakan dan mengeksekusi langsung. Sehingga, tersangka dijerat pasal pembunuhan berencana.

“Satu, pelaku yang merencanakan dan mengeksekusi langsung, nah ini yang kena tadi pasal pembunuhan berencana karena dia ikut melakukan, ikut merencanakan, dan ikut memberi pengamanan di situ,” kata Mahfud, Rabu (17/8/2022).

Baca juga :

Polri Tetapkan Istri Ferdy Sambo Sebagai Tersangka

Kemudian, klaster kedua dikatakan Mahfud MD yaitu klaster obstruction of Justice. Pihak-pihak dalam klaster ini tidak ikut dalam eksekusi tewasnya Brigadir J.

Meski demikian, mereka terlibat dalam mengahalang-halangi penyelidikan dengan cara membuang barang bukti. Selain itu, mereka juga membuat rilis palsu hingga memanipulasi hasil autopsi.

“Tetapi, karena merasa Sambo, (pihak) ini bekerja nih, bagian obstruction of Justice ini membuang barang ini, membuat rilis palsu dan macam-macam, ini tidak ikut melakukan,” ungkapnya.

Baca juga :

Mabes Polri : 6 Perwira Polisi Rintangi Penyidikan Tewasnya Brigadir J

Oleh karena itu, Mahfud MD menyebut, kelompok tersebut harus ikut dipidana. “Nah menurut saya kelompok 1 dan 2 ini tidak bisa kalau tidak dipidana ya, kalau yang ini tadi karena melakukan dan merencanakan, yang obstruction of Justice yang menghalang-halangi penyidikan itu, memberi keterangan palsu, membuang barang, mengganti kunci, mengganti barang bukti, memanipulasi hasil autopsi, nah itu bagian obstruction of Justice,” beber Mahfud MD.

Lalu, klaster ketiga ini adalah orang yang hanya ikut-ikutan. Mahfud MD mengaku kasihan dengan klaster ini. Pasalnya, kelompok ketiga ini hanya menjalankan perintah tanpa tahu laporan tersebut direkayasa atau tidak.

“Kasihan ini, karena jaga di situ kan, terus di situ ada laporan harus diteruskan, dia teruskan, padahal laporannya ndak bener, prosedur jalan, diperintahkan ke sana jalan, suruh buat ini ngetik, ngetik,” lanjut Mahfud MD.

Selain itu, Mahfud MD juga menyebut adanya jenderal bintang tiga yang takut kepada suami Putri Candrawathi itu. Padahal, jabatannya lebih tinggi dari Irjen Ferdy Sambo.

“Saya juga dengar, pada takut kan (dengan Sambo). Bahkan, bintang tiga pun enggak bisa lebih tinggi dari dia. Meskipun secara struktural iya,” ujar Mahfud MD.

Leave a comment