Masa depan perdagangan internasional akan bergantung pada seberapa efektif sebuah negara dapat menyediakan infrastruktur dan penyebaran teknologi yang diperlukan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam seminar Digital Transformation in Trade disiarkan secara virtual, Rabu (8/6/2022).
Pertumbuhan teknologi digital mampu mendongkrak volume pengiriman barang di seluruh lapisan dunia. Ini menggambarkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi tonggak perdagangan digital.
Luthfi juga menyebut, transformasi digital membawa banyak manfaat dan peluang. Namun di saat bersamaan, digitalisasi juga membawa risiko, tantangan serta gangguan baru yang perlu disikapi.
“Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, kita perlu memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan terbaik untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari transformasi digital ekonomi kita,” kata Luthfi.
Menurutnya, presidensi G20 Indonesia memiliki peluang untuk membangun konsensus dan mendukung transformasi digital yang mempromosikan perdagangan inklusif dan Sustainable Development Goals (SDG’s).
“Dalam konteks ini saya ingin menyarankan kita semua untuk mulai membangun kepercayaan dan bersinergi untuk membahas peran apa yang dapat dimainkan G20 untuk memastikan lapangan bermain yang adil, transparan dan setara untuk transformasi digital,” tutur Luthfi.
Sambungnya, webinar di bawah Trade Industry and Investment Working Group tersebut (TIIWG) membahas banyak hal seputar transformasi digital, termasuk aliran data, infrastruktur digital, regulasi, dan partisipasi UMKM.
“Saya berharap tahun ini kami dapat memberikan hasil yang nyata untuk menjawab tantangan transformasi digital,” pungkasnya.