iPhone dipuja-puja karena dianggap unggul dan punya kualitas tinggi ketimbang merek lain. Setiap produk iPhone diklaim dibuat dengan standar kualitas tinggi sehingga jarang ditemukan cacat produk. Tampilan premium, kamera jernih, hingga iOS yang jarang ngelag turut menjadi faktor peminat iPhone terus meningkat.
Baca juga :
Kenapa Harus Setop Isi Baterai iPhone Hingga 100%? Ini Penjelasannya!
Berbicara soal teknologi baterai iPhone, Apple menjelaskan secara rinci di situs resmi mereka. iPhone memakai baterai internal lithium-ion yang dapat diisi ulang dan diklaim memberikan kinerja terbaik untuk smartphone.
Jika dibandingkan dengan teknologi baterai tradisional, baterai lithium-ion disebut lebih ringan, bisa diisi dengan lebih cepat, lebih tahan lama, dan memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi untuk usia baterai yang lebih lama.
Baca juga :
Tips Agar Baterai Smartphone Tahan Lama
Teknologi baterai ini sebenarnya tak hanya diterapkan di iPhone. Apple juga menggunakan baterai lithium-ion di dalam semua produknya, seperti iPad, iPod, Apple Watch, MacBook, dan AirPods.
iPhone menggunakan baterai lithium ion. Jenis baterai ini dilaporkan bakal kehilangan ketahanannya setiap kali terisi penuh. Dengan kata lain, mengisi baterai iPhone hingga 100 persen bisa bikin smartphone mati total dan memaksa Anda mengganti baterai atau bahkan iPhone baru.
Baca juga :
Cara Mengisi Baterai iPhone Dalam Keadaan Mati
Agar iPhone Anda tidak mati total atau cepat rusak, sebaiknya lakukan pengisian baterai dengan benar. Berikut cara isi baterai iPhone yang benar untuk memperpanjang usia baterai Anda:
Charger KW bisa menurunkan kesehatan baterai iPhone sebesar 1 persen dalam waktu 15 hari. Normalnya, kesehatan baterai turun 1 persen selama 2 bulan jika menggunakan charger original.
Namun, charger original Anda mungkin mengalami kerusakan karena beberapa faktor. Jika Anda tak membeli charger original Apple, bisa saja menggunakan charger lain dengan sertifikat MFI alias Made For iPhone.
- Jangan Isi Baterai iPhone saat Kurang dari 20%
Baterai iPhone berjenis lithium-ion yang tidak dianjurkan untuk diisi sampai HP mati. Jadi, jangan isi baterai iPhone saat kurang dari 20 persen agar tak merusak baterai. Selalu perhatikan kondisi baterai iPhone Anda dan isilah ketika daya masih di atas 20 persen.
Jika dibiasakan mengisi baterai iPhone saat kurang dari 20 persen apalagi ketika HP mati, perangkat bakal kewalahan karena bekerja sangat berat ketika menerima arus listrik yang besar. Ini membuat baterai cepat panas dan umurnya pun berkurang.
- Buka Casing saat Mengisi Baterai iPhone
Mengisi baterai saat iPhone tertutup casing bisa menumpuk panas secara berlebih yang dapat mempengaruhi kapasitas baterai. Jika Anda menyadari perangkat menjadi panas ketika sedang diisi, buka casing terlebih dahulu sampai proses pengecasan selesai.
- Jangan Gunakan iPhone saat Dicas
Kesalahan terbesar adalah menggunakan iPhone saat sedang dicas. Tak hanya menguras kesehatan baterai, perilaku salah ini juga membuat iPhone overheat dan bisa berpotensi kecelakaan seperti mati total.
Baterai bakal bingung antara menerima input atau mengeluarkan output secara bersamaan ketika mengecas iPhone sambil digunakan. Efeknya baterai bakal terisi dengan lambat.
Jika banyak aplikasi yang masih berjalan ketika iPhone dicas, itu bakal membuat beban kerja baterai makin berat. Ditambah jika data atau WiFi Anda masih aktif untuk mencari koneksi, ini bakal membuat iPhone makin panas dan pengisian daya menjadi kurang optimal. Jadi, sebaiknya gunakan mode pesawat agar pengisian baterai iPhone bisa lebih cepat.
- Setop Isi Baterai iPhone hingga 100%
Sebaiknya jangan isi baterai iPhone hingga 100 persen jika tak ingin HP mati total. Perhatikan dua kondisi khusus yang telah diperingatkan oleh Apple, yakni suhu ekstrem dan menyimpan iPhone dalam waktu lama.
Suhu ekstrem dapat merusak kapasitas baterai secara permanen. Sementara, menyimpan iPhone dalam waktu lama dengan kondisi baterai 100 persen bakal berujung pada kekuatan baterai yang lebih pendek.